Cimahi, Reportasenusantaranews.com - Arus informasi di era digital terus melaju pesat, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan akses berita yang cepat dan beragam. Informasi kini tak hanya menjadi konsumsi harian, tetapi telah merambah hampir seluruh aspek kehidupan.
Di sisi lain, menjamurnya berbagai platform media menjadi sinyal peringatan agar publik lebih cermat dalam memilih sumber berita, memahami isi informasi, serta menilai integritas media yang menyajikannya.
Kesadaran tersebut tak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat, tetapi juga penting dimiliki oleh lembaga dan institusi publik dalam menentukan media mitra publikasi. Ketepatan memilih media dinilai berpengaruh besar terhadap kualitas informasi yang diterima masyarakat sekaligus menjaga tingkat kepercayaan publik.
Berangkat dari kondisi itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Kota Cimahi menginisiasi kegiatan Pengenalan Jurnalistik sebagai upaya membangun pemahaman yang seimbang antara masyarakat, lembaga, dan media. JWI merupakan organisasi profesi wartawan yang berdiri di Jakarta pada 2022 dan berkembang menjadi organisasi nasional pada 2024. Adapun JWI Kota Cimahi resmi terbentuk pada 10 Februari 2025 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) JWI.
Ketua DPD JWI Kota Cimahi menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan membuka wawasan publik tentang dunia jurnalistik secara menyeluruh. Dengan pemahaman yang utuh, masyarakat diharapkan mampu memandang media dan insan pers secara objektif, serta memahami karakter dan kebijakan masing-masing perusahaan pers dalam menyajikan informasi.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dibekali pengetahuan terkait tugas, fungsi, serta batasan kerja jurnalis dalam menjalankan aktivitas jurnalistik. Materi ini dinilai krusial mengingat masih adanya kekhawatiran sebagian masyarakat dan lembaga untuk bekerja sama dengan media, yang kerap dipicu oleh pengalaman negatif dengan oknum wartawan yang mengabaikan kode etik jurnalistik.
“Kurangnya pemahaman publik dalam membedakan media dan wartawan yang profesional sering menjadi sumber persoalan. Padahal, pers yang kredibel selalu bekerja dengan berlandaskan etika dan aturan yang jelas,” ungkap salah satu panitia kegiatan.
Melalui sosialisasi ini, masyarakat juga diharapkan memahami hak dan kewajiban wartawan, sekaligus hak publik dalam proses jurnalistik. Pemahaman tersebut menjadi fondasi penting sebelum menjalin kerja sama publikasi dengan media.
Berdasarkan hasil analisis lapangan, sektor pendidikan menjadi salah satu bidang yang paling sering berinteraksi dengan aktivitas jurnalistik. Oleh sebab itu, sasaran kegiatan difokuskan pada satuan pendidikan, khususnya kepala sekolah, guru, serta humas sekolah tingkat SD dan SMP se-Kota Cimahi. Tercatat sebanyak 80 peserta dari berbagai sekolah turut mengikuti kegiatan ini.
Untuk memperkuat kualitas materi, JWI Cimahi menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya, antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Cimahi Hendra Gunawan, S.Sos., M.Si., akademisi dan mantan Ketua IJTI Jawa Barat Iman S. Nurdin, serta praktisi media sekaligus penyiar Radio PR FM Bandung, Heryana Surya.
Melalui kegiatan pengenalan jurnalistik ini, JWI Kota Cimahi berharap dapat membangun sinergi yang sehat antara dunia pendidikan dan media, dengan landasan pemahaman, profesionalisme, serta kepercayaan yang berkelanjutan.(Adang.R)



