Reportasenusantaranews.com Anggota DPRD Kota Cimahi, H. Enang Sahri, kembali turun langsung ke lapangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan banjir langganan RW 28, Perumahan Puri Cipageran Indah, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
Sidak tersebut dilakukan menyusul banyaknya laporan warga terkait banjir yang terus berulang setiap musim hujan. Di lokasi, Enang Sahri mendengarkan langsung keluhan masyarakat yang menyebut persoalan banjir telah terjadi selama puluhan tahun dan nyaris selalu datang setiap hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Warga mengaku kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius akan keselamatan jiwa dan kerusakan rumah. Bahkan, salah satu rumah warga disebut pernah roboh akibat terjangan banjir. Persoalan diperparah oleh kondisi saluran air yang berada di wilayah perbatasan antara Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), sehingga penanganannya kerap terkendala kewenangan.
Menanggapi hal itu, H. Enang Sahri menegaskan komitmennya untuk mendorong langkah cepat dan konkret. Ia menyampaikan bahwa penanganan awal akan difokuskan pada tindakan darurat yang bisa segera dirasakan masyarakat.
“Prioritas utama adalah pembersihan menyeluruh selokan, baik di bagian hulu maupun hilir. Selain itu, akan dibuat sodetan atau saluran pengalir air di tengah permukiman warga guna mencegah luapan saat debit air meningkat,” ujar Enang Sahri di sela-sela sidak.
Sementara itu, perwakilan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi menjelaskan bahwa solusi jangka panjang yang tengah dikaji adalah pembangunan kolam retensi. Meski membutuhkan studi kelayakan dan perencanaan matang, keberadaan kolam retensi diyakini mampu mengurangi risiko banjir secara signifikan di kawasan tersebut.
Terkait anggaran, Enang Sahri mengungkapkan bahwa dana sekitar Rp200 juta telah dialokasikan pada tahun anggaran 2025 untuk pengerjaan di bagian hilir. Adapun rencana pembangunan kolam retensi serta perbaikan di wilayah hulu ditargetkan masuk dalam penganggaran tahun 2026.
“Ini tidak bisa ditangani setengah-setengah. Harus ada solusi menyeluruh agar warga tidak terus menjadi korban banjir tahunan,” tegasnya.
Pemerintah Kota Cimahi pun menyatakan komitmennya untuk melakukan kajian teknis secara mendalam dan lintas wilayah demi menghadirkan solusi penanganan banjir yang aman, efektif, dan berkelanjutan bagi warga Cipageran.kandasnya (Adang.R)

