Majalengka, Reportasenusantaranews.com - Menanggapi tuduhan yang beredar di media sosial terkait pengadaan genteng untuk sejumlah sekolah di Kabupaten Majalengka, pengusaha genteng asal Jatiwangi, Beni Perkasa, akhirnya buka suara.
Ia menegaskan bahwa tuduhan yang menyudutkan dirinya tidak sepenuhnya benar. Menurut Beni, program revitalisasi sekolah tingkat SD dan SMP tersebut merupakan proyek yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2025, dan tidak seluruh pengadaan genteng dikirim melalui perusahaannya.
“Tidak semua sekolah mendapatkan pengadaan genteng dari saya. Ada juga yang dikirim oleh pengusaha lain. Silakan cek langsung ke lapangan kalau tidak percaya,” ujarnya kepada sejumlah media.
Beni menjelaskan bahwa spesifikasi genteng yang digunakan telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), yakni jenis genteng pres plentong glazur, bukan genteng kualitas rendah sebagaimana dituduhkan.
“Setahu saya, jenis genteng yang diwajibkan sama, yaitu pres plentong glazur. Namun, memang ada beberapa sekolah yang memilih jenis lain seperti genteng metal atau multi roof,” tambahnya.
Ia juga menegaskan tidak ada penggiringan maupun intervensi dari pihak manapun, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, dalam proses pengadaan tersebut.
“Saya murni berdagang. Saya menawarkan langsung ke pihak sekolah, jadi semua pengusaha punya kesempatan yang sama untuk ikut bersaing,” tegasnya.
Lebih lanjut, Beni memaparkan bahwa genteng produksinya merupakan hasil kerja manual dengan proses pembakaran menggunakan kayu bakar, bukan mesin otomatis atau oven modern.
“Prosesnya masih tradisional, jadi kalau ada bentuk atau warna genteng yang tidak sempurna, itu hal yang wajar,” katanya.
Meski demikian, ia memastikan kualitas produknya tetap sesuai spesifikasi dan memberikan jaminan serta garansi kepada pihak sekolah.
“Setiap pengiriman sudah melalui proses sortir. Jika ada genteng yang bocor atau rusak, pasti kami ganti,” pungkasnya. (Adang. R/ WA)
