CIMAHI –Reportase Nusantara News.com Upaya Pemerintah Kota Cimahi untuk mengurai simpul-simpul kemacetan di kawasan Kota Tua mulai menunjukkan progres signifikan. Hingga awal Agustus 2025 ini, sekitar 60 persen pekerjaan fisik telah rampung, terutama yang bersifat struktural seperti pengerasan jalan.
Hari ini, dilakukan uji coba lalu lintas atau traffic test untuk melihat kebutuhan rekayasa lalu lintas setelah Bundaran Kota Tua resmi dibuka. "Ini hanya uji coba sementara sebagai bagian dari evaluasi. Nanti kalau sudah rampung 100 persen, terutama ornamen, baru kita grand launching," ujar salah satu pejabat Pemkot Cimahi.
Bundaran ini akan menghubungkan pengguna jalan dari arah Jalan Demang Hardjakusuma dan Jalan Jati. Secara fungsional, ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada Oktober 2025. Sedangkan penyempurnaan ornamen seperti monumen, relief sejarah Kota Cimahi, taman-taman, hingga lanskap pabrik, akan diselesaikan secara bertahap hingga tahun 2026.
"Insyaallah ada monumen meriam yang akan kami dapatkan dari Tarahan. Anggaran penyempurnaan ornamen ditargetkan sekitar Rp500 juta dan menjadi prioritas di APBD 2026," jelasnya.
Lebih jauh, Pemkot Cimahi mulai merancang replikasi penataan lalu lintas di titik-titik lain yang rawan macet, seperti Jalan Cipageran menuju Puri Cipageran. Solusinya antara lain dengan memperlebar radius tikungan agar lalu lintas lebih lancar.
Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa solusi jangka panjang kemacetan tidak cukup hanya dengan pelebaran fisik. Diperlukan terobosan sistemik melalui pengembangan transportasi publik massal. “Kota ini adalah kota perlintasan di kawasan aglomerasi. Banyak warga luar kota yang melintas, jadi perlu kolaborasi lintas wilayah untuk mewujudkan MS Transportation ke depan.”
Di sisi lain, beberapa pekerjaan infrastruktur masih berjalan, termasuk penataan kabel-kabel utilitas penting seperti kabel PLN, Telkom, hingga kabel intelijen. "Pemindahan kabel-kabel ini harus ekstra hati-hati karena menyangkut objek vital," katanya.
Dengan progres ini, Pemkot Cimahi berharap wajah Kota Tua bisa tampil lebih representatif dan fungsional, sekaligus menjadi solusi nyata atas problem lalu lintas yang selama ini menjadi PR utama kota.kandasnya(Adang.R)