CIMAHI —Reportasenusantara news.com Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana (DP3A P2KB) mencanangkan program pembinaan Keluarga Berencana (KB) jangka panjang sebagai upaya menekan angka kelahiran, meningkatkan derajat kesehatan, sekaligus mencegah stunting di Kota Cimahi.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung kesehatan masyarakat jangka panjang. Selain program KB, Pemkot Cimahi juga meluncurkan inisiatif sosial berupa "Program Ibu Asuh" yang ditujukan bagi warga kurang mampu, khususnya perempuan berusia di atas 55 tahun.
“Program ini tidak menggunakan anggaran dari APBD, melainkan didorong dari kesadaran sosial melalui sedekah dan gotong royong antar pegawai dan lingkungan dinas,” ujar Ngatiyana.
Setiap dinas lingkungan dan pembina wilayah (binwil) diwajibkan memiliki satu ibu asuh yang akan menjadi tanggung jawab bersama sebagai bentuk kepedulian sosial. Program ini ditujukan untuk memperkuat solidaritas serta memberikan perhatian lebih bagi masyarakat rentan.
Selain itu, Pemkot Cimahi juga berinovasi dalam peningkatan layanan kesehatan dengan menghadirkan motor kesehatan di setiap puskesmas. Inisiatif ini melengkapi keberadaan ambulans, namun lebih fleksibel menjangkau area padat penduduk atau gang sempit yang sulit diakses kendaraan besar.
“Motor kesehatan ini dapat digunakan untuk pertolongan pertama kepada warga yang sakit di lokasi-lokasi yang tidak bisa dijangkau ambulans. Dengan begitu, permasalahan kesehatan bisa cepat ditangani,” jelas Ngatiyana.
Seluruh program ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam membangun sistem layanan sosial dan kesehatan yang responsif, inklusif, dan proaktif, demi kesejahteraan warganya.(Adang.R)